Jumat, 07 Maret 2014

Viskositas Zat Cair



VISKOSITAS ZAT CAIR

 
ABSTRAK

Pada percobaan berjudul viskositas zat cair ini dilakukan dengan tujuan menentukan koefisien viskositas zat cair denganmenggunakan Hukum Stokes. Dengan cara mengukur massa bola baja menggunakan neraca, jari – jari bola dengan mikrometer, jari – jari dalam tabung dengan jangka sorong, suhu zat cair menggunakan termometer dan panjang zat cair dalam tabung dengan meteran yang sudah terdapat pada peralatan viskometer. Setelah itu menentukan jarak yang akan dilewati bola. Bola diletakkan pada holding magnet kemudian bola dimasukkan ke dalam tabung, bola dijatuhkan ke dalam zat cair dan saat bola sampai pada jarak yang ditentukanstopwatch ditekan start dan menghentikan stopwatch pada jarak yang ditentukan. Dalam percobaan I variabel kontrol adalah massa jenis zat cair, panjang zat cair dalam tabung, jari – jari tabung dan jarak. Variabel manipulasi adalah massa bola dan variabel respon adalah waktu. Dalam percobaan II variabel kontrol adalah massa bola, jari – jari bola, dan panjang zat cair dalam tabung. Variabel manipulasi adalah jarak dan variabel respon adalah waktu. Dari percobaan kami memperoleh koefisien viskositas gliserin η=(0,0065 ± 0,00037) dyne s/cm2 dan koefisien viskositas oli SAE η=(0,0038 ± 0,00019) dyne s/cm2.



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Setiap benda yang bergerak relatif terhadap benda lain selalu mengalami gesekan dan gaya gesek. Sebuah benda yang bergerak di dalam zat cair juga mengalami gesekan. Hal ini disebabkan oleh sifat kekentalan (viskositas) fluida atau zat cair tersebut. Koefisien kekentalan suatu zat cair dapat diketahui melalui percobaan dari sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam zat cair. Benda yang jatuh ke dalam zat cair memiliki waktu yang berbeda saat mencapai kedalaman zat cair tersebut, tergantung dari massa benda dan kekentalan zat cair. Ukuran kekentalan zat cair yang menyatakan besar kecilnya desekan di dalam zat cair disebut viskositas. Semakin besar kekentalan zat cair, maka semakin sulit zat cair tersebut untuk mengalir dan menunjukkan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam zat cair tersebut.

B.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana menentukan koefisien viskositas zat cair gliserin dan oli SAE dengan menggunakan hukum Stokes dengan mengubah massa bola yang dicelupkan ke dalam zat cair?
2.    Bagaimana menentukan koefisien viskositas zat cair gliserin dan oli Sae dengan menggunakan hukum Stokes dengan mengubah jarak?

C. Tujuan Percobaan
1.    Menentukan koefisien viskositas zat cair gliserin dan oli SAE dengan menggunakan hukum Stokes dengan mengubah massa bola yang dicelupkan ke dalam zat cair.
2.    Menentukan koefisien viskositas zat cair gliserin dan oli SAE dengan menggunakan hukum Stokes dengan mengubah jarak.

BAB II
DASAR TEORI

Viskositas adalah ukuran atau taraf kekentalan fluida yang memiliki gesekan tertenrtu. Pada zat cair viskositas disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul sejenis, sedangkan pada gas viskositas  disebabkan oleh adanya tumbukkan  antar molekul.
Benda yang dijatuhkan pada zat cair tanpa kecepatan awal akan mendapatkan percepatan dengan gaya – gaya yang bekerja :
 

åF = W – Fa – Fr = m a..............1)
Dengan W adalah gaya berat benda, Fa gaya angkat ke atas, dan Fr adalah gaya gesek zat cair.
Gaya gesek zat cair (disebut juga sebagai gaya gesek Newton) yang dialami oleh benda berbanding lurus dengan kecepatan. Cairan dalam hal ini disebut cairan Newton. Apabila benda berbentuk bola, menurut Stokes, gaya ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Fr = 6 π η v r
Dengan η adalah viskositas zat cair, r adalah jari – jari bola, dan v adalah kecepatan gerak benda.
Semakin besar kecepatan, gaya gesek akan semakin besar, sehingga suatu saat terjadi keseimbangan dinamis (benda bergerak tanpa percepatan).
Fr = W – Fa
Dengan memasukkan harga gaya – gaya ini, dapat diperoleh :
          Fr = Vb . g . (ρb – ρf)
6 π η v r = Vb . g . (ρb – ρf)
6 π η v r = 4/3π r3 . g . (ρb – ρf)

      η      = 4π r3 . g . (ρb – ρf) / 3 . 6 π v r
      η      = 2 r2. g . (ρb – ρf) / 9 . v

Untuk ketelitian diperlukan faktor koreksi :

v = v’ ( 1 + 2,4 r/R) ( 1 + 3,3 r/L) =  k v’


Dengan
v         = kecepatan yang telah dikoreksi
v’        = kecepatan berdasarkan pengamat (s/t)
r          = jari – jari bola
R         = jari – jari dalam tabung
L         = panjang zat cair dalam tabung


BAB III
METODE PERCOBAAN

A.  Rancangan Percobaan



 

A.  Alat dan Bahan
1.        Peralatan viskometer       : 1 set
2.        Bola baja                        : 1 set
3.        Hidrometer                     : 1 buah
4.        Jangka sorong                 : 1 buah
5.        Termometer                    : 1 buah
6.        Mikrometer sekrup         : 1 buah
7.        Neraca ohhaus                : 1 buah
8.        Oli SAE                          : secukupnya
9.        Gliserin                            : secukupnya
10.    Holding magnet                : 1 buah
11.    Stopwatch                       : 1 buah

B.   Variabel Percobaan (I)
Variabel kontrol             : Jari – jari tabung (R), panjang kolom zat cair (L), massa jenis zat cair (ρ), jarak (s) Variabel manipulasi       : Massa benda (m) 
Variabel respon              : Waktu (t)

C.  Variabel Percobaan (II)
Variabel kontrol             : Jari – jari tabung (R), panjang kolom zat cair (L), massa jenis zat cair (ρ), massa bola (m) 
Variabel manipulasi       : Jarak (s) 
Variabel respon              : Waktu (t)
D.  Langkah Percobaan

Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengukur massa bola dengan neraca, jari – jari bola menggunakan mikrometer sekrup dengan cara mengukur diameter bola dan membaginya dengan dua atau dikalikan setengah (1/2). Mengukur massa jenis zat cair dengan hidrometer, diameter tabung dengan jangka sorong, suhu zat cair dengan termometer, panjang zat cair dalam tabung menggunakan meteran yang ada di peralatan viskometer. Selanjutnya menandai dan mengukur jarak, menjatuhkan bola ke dalam zat cair, menyalakan stopwatch start saat bola melewati jarak awal yang telah ditentukan, menghentikan stopwatch saat bola mencapai jarak yang ditentukan, kemudian mencatat waktu yang telah ditempuh, menarik bola ke atas dengan holding magnet, mengulangi percobaan sebanyak lima kali, mengulang langkah sebelumnya dengan massa bola berbeda, namun jarak sama/tetap. Untuk percobaan yang ke dua mengulang langkah sebelumnya, tetapi dengan massa bola tetap dan jarak berbeda.


BAB IV
DATA DAN ANALISIS

A.  Data

Percobaan I
Hasil percobaan dengan mengubah massa bola :
Gliserin
Bola
(m±
0,01)gr
(r±
0,001)cm
(R±
0,01)cm
(ρ±
0,01)gr/cm3
No
(L±
0,1)cm
(s±0,1)cm
(t±0,1)s
I
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
0,352
0,352
0,352
0,352
0,352
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,33
1,33
1,33
1,33
1,33
1
2
3
4
5
90,5
90,5
90,5
90,5
90,5
30
30
30
30
30
1,0
1,2
1,3
1,3
1,3
II
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
0,301
0,301
0,301
0,301
0,301
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
1,33
1,33
1,33
1,33
1,33
1
2
3
4
5
90,5
90,5
90,5
90,5
90,5
30
30
30
30
30
1,5
1,7
1,6
1,7
1,7



Oli SAE
Bola
(m±
0,01)gr
(r±
0,001)cm
(R±
0,01)cm
(ρ±
0,01)gr/cm3
No
(L±
0,1)cm
(s±0,1)cm
(t±0,1)s
I
2,15
2,15
2,15
2,15
2,15
0,352
0,352
0,352
0,352
0,352
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
1
2
3
4
5
90,5
90,5
90,5
90,5
90,5
30
30
30
30
30
0,6
0,6
0,7
0,7
0,6
II
1,20
1,20
1,20
1,20
1,20
0,301
0,301
0,301
0,301
0,301
1,27
1,27
1,27
1,27
1,27
0,85
0,85
0,85
0,85
0,85
1
2
3
4
5
90,5
90,5
90,5
90,5
90,5
30
30
30
30
30
1,0
1,0
0,8
0,8
0,9

Percobaan II
Hasil percobaan dengan mengubah jarak
Gliserin
Bola
(m±
0,01)gr
(r±
0,001)cm
(R±
0,01)cm
(ρ±
0,01)gr/cm3
No
(L±
0,1)cm
(s±0,1)cm
(t±0,1)s
I
2,15

0,352

1,27

1,33

1
2
3
4
5
90,5

15
0,6
0,6
0,6
0,7
0,7
2,15

0,352

1,27

1,33

1
2
3
4
5
90,5

25
0,7
1,3
1,3
1,1
1,2
2,15

0,352

1,27

1,33

1
2
3
4
5
90,5

35
1,7
1,4
1,7
1,8
1,7
2,15

0,352

1,27

1,33

1
2
3
4
5
90,5

40
2,0
1,7
1,8
1,7
2,0
2,15

0,352

1,27

1,33

1
2
3
4
5
90,5

45
2,0
2,1
1,5
1,9
2,1

Oli SAE
Bola
(m±
0,01)gr
(r±
0,001)cm
(R±
0,01)cm
(ρ±
0,01)gr/cm3
No.
(L±
0,1)cm
(s±0,1)cm
(t±0,1)s
I
2,15

0,352

1,27

0,85

1
2
3
4
5
90,5

15
0,5
0,4
0,3
0,3
0,4
2,15

0,352

1,27

0,85

1
2
3
4
5
90,5

25
0,6
0,5
0,5
0,5
0,5
2,15

0,352

1,27

0,85

1
2
3
4
5
90,5

35
0,5
0,8
0,7
0,7 0,7
2,15

0,352

1,27

0,85

1
2
3
4
5
90,5

40
0,8
0,8
0,8
0,9
0,8
2,15

0,352

1,27

0,85

1
2
3
4
5
90,5

45
1,0
1,0
1,1
1,0
1,0


B.   Analisis

Pada percobaan I massa bola menjadi variabel manipulasi. Dari data di atas dapat diperoleh koefisien viskositas zat cair :
Pada gliserin
Bola I adalah η = (0,00694 ± 0,00032) dyne s/cm2
dengan tingkat ketelitian 96,4% dan ketidak pastian 4,6%

Bola II adalah η = (0,0066 ± 0,00016) dyne s/cm2
Dengan tingkat ketelitian 97,6% dan ketidak pastian 2,4%

Pada Oli SAE
Bola I adalah η = (0,003816 ± 0,00015) dyne s/cm2
dengan tingkat ketelitian 96,07% dan ketidak pastian 3,93%

Bola II adalah η = (0,003814 ± 0,00018) dyne s/cm2
dengan tingkat ketelitian 95,30% dan ketidak pastian 4,7%
Pada percobaan II yaitu saat jarak diubah – ubah (variabel manipulasi), massa bola dijadikan tetap, maka dapat diperoleh koefisien viskositas zat cair sebagai berikut :
Pada gliserin
Bola I adalah η = (0,00608 ± 0,00084) dyne s/cm2
Dengan tingkat ketelitian 86,2% dan ketidak pastian 13,8%

Pada Oli SAE
Bola I adalah η = (0,00380 ± 0,00027) dyne s/cm2
Dengan tingkat ketelitian 92,8% dan ketidak pastian 7,2%

Bola
Gliserin
Oli SAE
I
η = (0,00694 ± 0,00032) dyne s/cm2
η = (0,00608 ± 0,00084) dyne s/cm2
η = (0,003816 ± 0,00015) dyne s/cm2
η = (0,00380 ± 0,00027) dyne s/cm2
II
η = (0,0066 ± 0,00016) dyne s/cm2
η = (0,003814 ± 0,00018) dyne s/cm2

Perbedaan koefisien viskositas pada gliserin cenderung kecil, sehingga dapat dikatakan tidak berubah/tetap. Begitu pula yang terdapat di koefisien viskositas Oli SAE.
Sehingga dari data di atas dapat diperoleh koefisien viskositas gliserin η = (0,0065 ± 0,00037) dyne s/cm2 dan koefisien viskositas oli SAE η = (0,0038 ± 0,00019) dyne s/cm2.

BAB V
DISKUSI

Dari percobaan yang telah kami lakukan, telah diperoleh nilai koefisien viskositas yang berbeda pada setiap massa bola ketika jarak dibuat sama (tetap). Taraf kekentalan yang berbeda berpengaruh terhadap massa beban yang masuk dan bergerak di dalam zat cair tersebut, semakin besar massa bola, semakin besar kecepatan bola untuk sampai pada jarak yang ditentukan. Dari teori yang ada, nila viskositas gliserin adalah 1,5 dyne s/cm2. Sedangkan yang kami dapat dari percobaan sebesar η = (0,0065 ± 0,00037) dyne s/cm2 dikarenakan pada percobaan kami melakukan kesalahan, seperti pada saat penggunaan stopwatch terjadi ketidak tepatan dalam menekan tombol start dan stop pada saat bola berada dan melalui titik (jarak) yang telah ditentukan. Dari teori yang kami ketahui nilai koefisien viskositas oli SAE adalah 0,2 dyne s/cm2. Tetapi kami mendapatkan nilai viskositas oli SAE sebesar η = (0,0038 ± 0,00019) dyne s/cm2.

BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa massa benda yang masuk dan bergerak ke dalam zat cair mempengaruhi koefisien viskositas zat cair tersebut. Semaikn besar massa benda, maka kecepatan benda dan koefisien viskositas zat cair semakin besar. Viskositas zat cair memiliki gaya penghalang yang masuk, gaya inilah yang dinamakan gaya stokes. Jarak tidak mempengaruhi koefisien viskositas zat cair karen dari percobaan, disetiap perubahan jarak, kami mendapat koefisien viskositas yang sama.

BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Mulyaningsih, Sri dkk. Fisika Dasar I Seri 1 Mekanika. Surabaya : UNESA UNIVERSITAS PRESS

Tim fisika dasar. 2013. Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Surabaya : UNESA