Ingin rasanya aku membawamu pulang
Melepasmu dari jeruji besi kehidupan
Menarikmu ke dalam diriku tanpa tekanan
Menyelimutimu dgn hangatnya pelukan
Sejenak menenangkan pikiran
Tidak, aku tidak menyuruhmu melupakan
Karena itu memang takdir Tuhan
Dan kewajibanmu menjalankan
Ingin kucurahkan kebahagiaan
Untukmu agar bersemi keceriaan
Bukan hanya topeng kepura-puraan
Tapi sebuah nafas kelegaan
-Dby-
28 Juli 2017 - 2.27 PM
Note :
Jadi ini versi kedua dari puisi yang sebelumnya sudah diupload, ini merupakan permintaannya dan pada versi ini lebih menggambarkan dirinya.
*ups 🙊😹
Blog ini mungkin nantinya akan berisi tentang puisi-puisi buatanku yang agak melankolis dan dramatis 😅 Karena, aku pernah kehilangan puisi lamaku yang sebegitu banyaknya, jadi aku tidak mau kehilangan lagi. Akan ku simpan di sini. Selamat membaca, kritik dan saran selalu diperkenankan. Baper? Tanggung sendiri. 😜
Sabtu, 26 Agustus 2017
Dariku Untukmu
Ingin rasanya aku membawamu pulang
Melepasmu dari jeruji besi kehidupan
Menarikmu ke dalam diriku tanpa tekanan
Ah, andai anganku kesampaian
Sayang
Satu kata penuh pertimbangan
Antara ada, nyata, maya, hingga fana
Entah apa yang tlah menjelajah pikiran
Tetapi hati masih percaya
Mungkin ada sesuatu di sana
Yang menanti dgn penuh harap
Sekedar tuk bersua saling tatap
Meski lidah tak mampu berucap
Cukuplah hati yang bercakap
Karena hati pasti mengerti
Mengerti rindu yang meringkuk diri
-Dby-
27 Juli 2017 - 9.56 PM
Melepasmu dari jeruji besi kehidupan
Menarikmu ke dalam diriku tanpa tekanan
Ah, andai anganku kesampaian
Sayang
Satu kata penuh pertimbangan
Antara ada, nyata, maya, hingga fana
Entah apa yang tlah menjelajah pikiran
Tetapi hati masih percaya
Mungkin ada sesuatu di sana
Yang menanti dgn penuh harap
Sekedar tuk bersua saling tatap
Meski lidah tak mampu berucap
Cukuplah hati yang bercakap
Karena hati pasti mengerti
Mengerti rindu yang meringkuk diri
-Dby-
27 Juli 2017 - 9.56 PM
You're Name
You're Name
I used to call your name
I used to call like that
Miss the way I call your name
Miss the way I used to
I don't know
How could that goes
You seems sick of me
I'm really sorry
But my songs is yours
And I still sing for you
But you don't want
To listen to
No matter how hard I try
To convience you
Something's can not be forced
Not even you
Waiting for you to changed
Is like a waste of time
A waste of chances
Sometimes
Oh what the hell is that
Been along time no talk
Do you want me to call you
As I used to
-Dby-
15 Januari 2017
Note :
Diupload aja deh, khawatir hilang.
Lupa isi puisi ini tentang apa bagaimana siapa.
I used to call your name
I used to call like that
Miss the way I call your name
Miss the way I used to
I don't know
How could that goes
You seems sick of me
I'm really sorry
But my songs is yours
And I still sing for you
But you don't want
To listen to
No matter how hard I try
To convience you
Something's can not be forced
Not even you
Waiting for you to changed
Is like a waste of time
A waste of chances
Sometimes
Oh what the hell is that
Been along time no talk
Do you want me to call you
As I used to
-Dby-
15 Januari 2017
Note :
Diupload aja deh, khawatir hilang.
Lupa isi puisi ini tentang apa bagaimana siapa.
Kehilangan
Ku kira setelah mengatakan dia akan biasa saja
Dan jika tak suka
Ya sudahlah jangan dianggap aku pernah berkata
Tapi ternyata, semua tak baik saja
Semua berbeda
Semua tak sama seperti di awal
Dia seperti orang asing
Dan aku seperti orang yang bersalah
Puisiku
Selalu tentangnya
Aku bosan, muak, marah
Bagaimana aku menjelaskannya
Terlalu menyesakkan dada
Waktupun berlalu
Dia ingat sekali tentang rasa itu
Rasa yg pernah ada
Rasaku untuknya
Oleh karena itu
Ruangku terbatas
Dan jika kita bertemu
Sekali lagi, semua hal tentang kita, terbatas
Saat itu aku tahu
Sebaiknya aku tak mengatakan
Bukan lega yang ku dapat
Tetapi, kehilangan
-Dby-
Sunday, Feb 26th, 2017. 21:02
Note :
Puisi ini murni imajinasi penulis.
Terinspirasi oleh Maulida R. dan Dwita Dana P.
Dan jika tak suka
Ya sudahlah jangan dianggap aku pernah berkata
Tapi ternyata, semua tak baik saja
Semua berbeda
Semua tak sama seperti di awal
Dia seperti orang asing
Dan aku seperti orang yang bersalah
Puisiku
Selalu tentangnya
Aku bosan, muak, marah
Bagaimana aku menjelaskannya
Terlalu menyesakkan dada
Waktupun berlalu
Dia ingat sekali tentang rasa itu
Rasa yg pernah ada
Rasaku untuknya
Oleh karena itu
Ruangku terbatas
Dan jika kita bertemu
Sekali lagi, semua hal tentang kita, terbatas
Saat itu aku tahu
Sebaiknya aku tak mengatakan
Bukan lega yang ku dapat
Tetapi, kehilangan
-Dby-
Sunday, Feb 26th, 2017. 21:02
Note :
Puisi ini murni imajinasi penulis.
Terinspirasi oleh Maulida R. dan Dwita Dana P.
Langganan:
Postingan (Atom)